- Hits: 776
Ibu Negara, Iriana Joko Widodo berkunjung ke Universitas Sumatera Utara guna memotivasi ribuan pelajar SMA/SMK se-kota Medan untuk perang terhadap narkoba karena kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan dan tragisnya pelajar dan mahasiswa menjadi sasaran utama. Kegiatan yang berlangsung di gedung Auditorium USU pada Rabu (02/11/16) bertajuk “Generasi Muda Indonesia Bersatu Lawan Narkoba dan Pornografi Demi Masa Depan Gemilang”.
Iriana Jokowi yang didampingi Mufidah Jusuf Kalla meminta agar pelajar sebagai generasi muda menghindari pengaruh narkoba, karena dapat merusak moral dan mental serta masa depan. Irianan mengaku senang dan bahagia dengan pernyataan beberapa pelajar SLTA yang berjanji tidak akan mencoba atau menggunakan narkoba serta menghindari pornografi.
Terpisah, Kepala BNNP Sumut Brigjen Andi Loedianto dalam ceramahnya menjelaskan beberapa langkah dalam pencegahan narkoba, yang dikenal dengan 3 K, yakni Kenali Diri, Kenali Teman, dan Kenali Lingkungan. Dengan 3 K tersebut, diyakini dapat mencegah narkoba ditambah dengan dukungan dari pengawasan keluarga.
Adisti, siswi SMAN 2 yang diundang pada acara itu menyebutkan, bahwa acara ini sangat bagus, karena memberi pemahaman kepadanya dan teman-teman lainnya tentang bahayanya narkoba bagi generasi muda seperti mereka. Dia berharap, agar kegiatan seperti ini dapat berlangsung secara intens tidak hanya sekali saja karena adanya Ibu Negara, tapi bisa berlanjut ditempat lain, dan juga mengajak seluruh generasi muda sepertinya untuk menjauhi narkoba dan pornografi.
Sementara Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Runtung, SH, MHum, dan istri yang menyambut kedatangan Ibu Negara di USU mengungkapkan apresiasinya dengan dipercayainya USU menjadi tempat gelaran acara itu. “Kita bangga, sebagai tuan rumah dapat menyediakan tempat bagi Ibu Negara dan rombongan untuk kegiatan tentang pencegahan narkoba bagi generasi muda,” kata Rektor.
Menurut Prof. Runtung, acara ini adalah sebagai bentuk perlawanan terhadap narkoba. Bahkan USU konsern terhadap pemberantasan narkoba. Hal ini ditandai dengan diberlakukannya tes narkoba bagi mahasiswa baru pada penerimaan 2015-2016 lalu.
Disebutkannya, narkoba sangat merusak mental baik karakter dan fisik, serta dalam jangka panjang bisa mengganggu daya saing dan kemajuan bangsa. Karena itu, ujarnya, tidak ada pilihan lain bagi kita untuk menyatakan perang pada narkoba.
Karena, lanjutnya, peredaran dan penyalahgunaan narkoba serta pornografi digolongkan kejahatan luar biasa dan serius, terlebih lagi kejahatan narkoba terjadi di lintas Negara dan terorganisir sehingga menjadi ancaman nyata yang membutuhkan penanganan serius dan mendesak. “Kita sebagai anak bangsa menghimbau kepada seluruh elemen masayarakat dan Negara untuk sama-sama peduli dan konsentrasi dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba serta pornografi yang menghancurkan seluruh sendi di masyarakat dan Negara,” pinta Rektor.