Saat ini persaingan antarnegara di dunia telah menuntut Indonesia untuk turut terlibat di dalamnya. Pemberlakuan MEA di kawasan Asia Tenggara yang berdampak pada persaingan ketat karena adanya arus bebas barang dan jasa membuat Pemerintah Indonesia harus waspada untuk melindungi dan mempersiapkan warganya agar bisa bersaing baik secara regional maupun global. Sebagai contoh di dalam sektor jasa, keinsinyuran berada pada peringkat pertama persaingan MEA. Namun, jumlah insinyur Indonesia masih belum memenuhi kebutuhannya.
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan calon insinyur teknik kimia di Indonesia, Badan Koordinasi Kegiatan Mahasiswa Teknik Kimia Indonesia (BKKMTKI) bekerja sama dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Teknik Kimia Indonesia (Aptekindo) mengadakan program pertukaran mahasiswa teknik kimia antarperguruan tinggi teknik kimia yang ada di Indonesia. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi sarana bagi para mahasiswa teknik kimia untuk saling berbagi dan bertukar informasi tentang keteknikkimiaan dan organisasi, serta memberikan pengalaman untuk merasakan suasana di lingkungan kampus lain yang dituju.
Universitas Sumatera Utara (USU) merupakan salah satu anggota yang terlibat dalam keanggotaan BKKMTKI yang berada dibawah naungan Regional I (Sumatera). Dalam program ini, Teknik Kimia USU mengirimkan dua orang mahasiswa sebaagai delegasi, mereka adalah Bangkit Kali Syahputra Sipahutar (Angkatan 2015) dan Dewi Novita Sari Sihombing (Angkatan 2014). Seluruh kampus yang ada di Indonesia akan dibagi ke dalam empat bagian dan setiap delegasi disebar ke setiap empat kampus tersebut. Empat kampus yang menjadi tujuan tersebut adalah Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS). USU dan seluruh kampus yang berada di regional I ditempatkan di kampus Universitas Indonesia (UI). Kegiatan ini diadakan selama 14 hari yaitu dari tanggal 19 September – 02 Oktober 2016 dan telah berjalan dengan lancar. Pengalaman yang tidak akan terlupakan karena bisa merasakan sensasi berkuliah di kampus yang berbeda dengan basis teknik kimia. Selain itu juga menambah relasi antar sesama calon Insinyur Kimia se-Indonesia. Semoga program pertama yang dibuat oleh BKKMTKI ini menjadi program pembuka yang baik dan selalu tetap ada.